Wednesday, May 11, 2005

Walk to Age 21...

Apa yang sudah kita lakukan, jiwa ? Apa yang telah kita hasilkan ? Tentang manfaat, mengertikah ? sebesar apa manfaat kita untuk umat ? tidak ada ? betapa meruginya……

Duhai diri, usiamu telah melaju, sangat cepat, bahkan mungkin terlalu cepat….

sedang karunia Allah tidak sekejap pun berkurang, apalagi hilang…

sedang diri, sedang raga, sedang jiwa, apa yang telah kau perbuat ?

umat umat ? untuk Allah ?….yang telah melimpahimu berkah bak air bah, mengalir lalu melaut, sedang diri dengan pongahnya menolak setiap kenikmatan dengan sibuk membandingkan dan menuntut…….. duuuh…

Istigfarlah, lagi, berulang kali, dengan setulus hati, sepenuh ikhlas, biar seluruh kelam melarut…..

Dan diri, dalam setiap derak jantung dan debur nadi, pahamilah ada makna yang menggelembung. Membesar lalu melambung.

Bukankah Allah mengaruniai kita untuk mengenyam pendidikan ? di tempat terbaik ?

sedang yang lain tidak….

sedang yang lain sibuk memenuhi jalanan menyodorkan tangan, koran dan asongan,

sedang yang lain sibuk terlena memadati panggung hiburan dengan liukan badan,

Bukankah Allah memilih kita untuk menyelami islam dan tarbiyah ?

sedang tidak semua orang dilapangkan dadanya untuk itu.. …

lalu apa yang telah kau perbuat ? tidak ada dan tidak perlu ? betapa dangkalnya !

Allah tidak menciptakan kita tanpa arti. Sungguh tidak main-main. Sarat makna. Tidakkah mengerti ? pundak-pundak ini bungkuk menopang amanah yang bahkan gunung perkasa pun menolaknya. Dada ini sesak terhimpit amanah yang luar biasa mulianya. Bahkan setiap keletihan jasad harus menyebar manfaat untuk sebanyak umat. Bermanfaat. Berdaya guna. Bukan hanya sekedar tidak merugikan yang lain. Betapa kerdilnya jika hanya sebatas itu !

Bukankah raga ini milik Allah ? lalu mengapa Allah memberi kita upah pahala agar menggunakan raga ini untuk berjuang di jalan-Nya, padahal jasad ini utuh milik-Nya ? Tidakkah terlihat jelas Allah Maha Pengasihnya ? lalu, mengapa masih kaku, enggan bergerak, menolak berjuang ? padahal apa yang terlihat kita miliki, semuanya titipan. Sedang kita masih berada disini, tidak beranjak maju atau bahkan pesat melaju, membawa panji Islam berkibar….alangkah mirisnya…

Mari hati, renungi setiap helai hari yang luruh, dan jika sampai pada helai terakhir, saat malaikat maut menggandeng erat, apa yang harus kita sampaikan, bahwa umat sekarat dan tidak ada yang kita perbuat.. itukah ?

Sujud padaMu Robb, telah lewat tahun ke-21, namun apa yang sudah hamba perbuat ????????

Dec 1, 2003