Wednesday, May 11, 2005

No Title....

‘adindaku sayang, tidakkah pejamkan mata sejenak ? matamu kuyu berbasuh sendu’ ujarku saat itu

‘tidak ada waktu’ sahutmu

‘ya, waktu menggilas segala benda. tapi percayalah, hati dan rasa bukan sesuatu yang tercipta untuk tergilas’

‘tidak, tidak untuk tergilas. namun untuk terpecah hingga luruh jutaan keping’

hening menggema. getarannya menyentuh pucuk-pucuk sunyi.

‘dan yang kau lakukan sekarang memungutinya ? berharap menyusunnya utuh. bukankah lebih mudah menerima nyata dari tiada ?’

‘nyata dan tiada bukankah sama. semua berpendar dari satu asa.’

‘lalu?’

‘aku tidak memungutinya. tidak menyusunnya. hanya menikmatinya. guliran-guliran waktu yang berderak. kau tahu ? rasanya manis, campuran sakit dan perih. luka.’

pilu seketika menggumpal. haru diujung tumpuan.

‘hadirku disini perlukah? atau hanya menambah gundah? gelisahmu pekat. nyerimu lekat. dan aku hanya mampu bergulat. dengan diri’

‘tetaplah bersamaku. jangan risau. acuhkan laraku. hanya bersamaku. itu cukup’

After a hardest time on March 2002