Monday, August 08, 2005

Bidadari Cantik yang Turun ke Bumi...

7 August 2005

Bismillah….

Namanya Yuni.

Dan menurutku, dia sudah menjelma menjadi bidadari cantik yang turun dari surga ke bumi…

Bogor siang, daerah pajajaran….

‘Pak, masih jauh ga gedung YPHB nya?’

‘Gak neng, deket kok…’

Hatiku ngedumel, dari tadi si abang supir angkot ini bilang deket mulu, tapi dari tadi ga nyampe-nyampe…Dasar bogor, bogor, dimana-mana di bilang dekat, meski jaraknya berjuta kali dekat.. Adikku sudah tertidur, poninya acak-acakan padahal dari tadi dia getol rapihin poninya yang keriwil dan gak jelas itu.. Hehe, dia sengaja kuajak kondangan, habis feeling guilty kebanyakan janjiin mau ajak main dan jalan-jalan tapi akunya gak pernah sempat..

Hhh.. Bogor berubah banyak, factory outlet sekarang dimana-mana, beberapa tahun lagi pasti mirip bandung, kota factory outlet deh…

Aku mulai lagi lihat peta di kartu undangan, lucu deh, des, des, selama 22 tahun hidupmu di bogor masih aja celingak celinguk nyari gedung... hahah… ada puisi didepannya…

‘……..pada akhirnya, sepasang burung kecil akan terbang, membuat sarangnya sendiri....

…………………………………………………………………………………………

……………terbang, terbanglah, sayang…. ‘

Undangan ini sederhana, tapi indah sekali… mungkin karena nama yang tertera disana begitu indahnya, seindah pribadinya..

Yang menikah kakak kelasku di SMU, saudara ngajiku, terpaut dua tahun usianya… dia pribadi yang unik, ramenya khas, persis iklan rokok itu lho, ‘ ga ada loe, ga rame..’ hehe.. tapi dia subhanallah sederhana dan tulus banget hatinya..

Taarufnya sangat singkat, dengan seseorang yang nama dan wajahnya belum pernah terlintas sekalipun, tapi jodoh itu rahasia Allah yang paling indah, terkadang ga logis dan seringnya unpredictable..

Tapi perjuangan mereka agak tersendat dan takes time lumayan lama saat melenggang menuju pernikahan. Hal klasiklah, financial.

‘Aduh, ikhwan itu benar-benar deh… kalau belum siap... duh...’ curhatnya dulu

’Yun, sabar.. tawakal, sayang’.. yang lain mengingatkan..

Hhh... aku menatap wajah manis didepanku ini, ikhwan itu berani ceritanya, saat akan melangsungkan walimah, ia cuma mengantungi uang tiga juta rupiah, jelas si teteh lumayan panik, menikah di rumah saja minimal sepuluh juta, sedang ia tidak ingin merepotkan orangtuanya, prinsipnya sebisa mungkin menggunakan kantung sendiri. Sudah cukup orangtua membiayai kita sedari kecil, tapi jangan sampai untuk pernikahan kita pun dibiayai, begitu prinsipnya. Teteh ini seorang guru TK. Sedang ikhwannya berwiraswasta kecil-kecilan sambil meneruskan sekolahnya...

Untuk beberapa saat, semuanya terasa kacau, ikhwannya ternyata baru sadar akan hal ini, ’..ana pikir uang segitu cukup, tapi ternyata tidak ya..’ duh, bener-bener deh, semuanya gemes, tapi yah realitanya sering begitu, kebanyakan ikhwan terkadang tidak menyadari nilai uang sekarang berapa....

’....ya, ana akan cari dulu kurangnya....’ laki-laki berani, bertanggung jawab dan hebat menurutku !

Dan Allah memang sayang orang-orang yang hatinya bersih.... dan lalu semuanya terasa dimudahkan, jangankan untuk menikah di rumah, akhirnya mereka menikah di gedung yang gratis biaya sewanya.. !! Subhanallah... lalu, anak-anak ILNA turun tangan semua -- teteh ini lulusan IPB, tapi aktivis sekali, buku-bukunya yang terbit dan beredar di pasaran on behalf ILNA name lumayan jumlahnya, jangan dipikir royaltinya besar ya, sekedar royalti pelepas lelah, maklum buku dakwah --, lalu adik-adik binaanya, dan keluarga besar PKS daerah bogor timur, calonnya ini memegang amanah lumayan berat di daerahnya.

Hanya satu kata, SUBHANALLAH... betapa besarnya pertolongan Allah...

’Neng, kayanya kelewatan deh...’ memutus lamunanku....

’Aduuh si bapak.. tadi bilangnya tahu...’ tergesa membangunkan adekku, dan berdiri bengong di pinggir jalan.. mesti nyebrang lagi terus putar arah ya.. hhhh.. eh, tapi kulihat janur kuning melambai indah, alhamdulillah ternyata tepat kok... gedungnya sendiri agak masuk gang....

Suasananya ramai, jam sebelas lewat lima menit, resepsinya baru dimulai lima menit yang lalu.... gedungnya luas, sederhana tapi indah... banyak banget penggalan kenangan dari masa SMU melintas, reunian SMU gini judulnya..

’Dessiii..... ’ seseorang dengan hp ditangannya melambai di ujung sana.. aku mendekat..

’....iya akhi, ya antumlah yang urus, kan proposal doang.. sisanya ana yang atur..’ klik, hp ditutup, dan rindu pun dilepas. Another aktivis akhwat, mesti dunia kerja menyapa, ghirohnya ga pupus, aku menyebut akhwat yang kupeluk ini bidadari cantik lainnya diantara begitu banyak bidadari cantik di sini. Akhwat-akhwat dengan aurat tertutup rapat. Menjaga teguh kehormatannya.

Duh, mengapa masih ada yang bingung memilih bidadari ya, lihatlah disini begitu banyak bidadari, berwajah tulus. Andai bisa melihat dengan jernih, akhwat-akhwat ini dengan jilbab lebar dan pribadi emas layaknya bidadari yang sayapnya disembunyikan... Cantik luar biasa....

Hhh... mengantri makanan, tumben adikku ga bandel, dia hanya kagum melihat begitu banyak mba-mba ramah berjilbab lebar yang menyapanya sayang...

Aku terharu melihat makanannya, hasil perjuangan, apapun bentuknya, rasanya luar biasa lezat. Pandanganku menyapu, derai tawa renyah beserta nasyid pernikahan yang terasa membelai telinga...

Lalu saatnya mengantri, memberi ucapan selamat dan doa pada pejuang di pelaminan.. Aku memeluknya... speechless.. teteh sudah sempurna jadi bidadari, tidak perlu pakai kata...

’am i pretty?’ tanyanya cemas ditelingaku..

‘banget !!!’ ujarku mantap… dandanannya sederhana, tapi binar wajahnya berkilau indah…

‘serius?’

’teteh sangat cantik, aa nya juga ganteng euyy..oopss ga boleh ya, udah jadi suami orang hehhee..dan gedungnya indah, makanannya lezat.. pesta teteh sukses’ rangkulku erat…

Dia tersenyum lebar…

Jadi terngiang ucapnya dulu, ga mirip seperti ini, tapi maknanya sama, ini versi Mencintai Bidadari-nya Sakti Wibowo … ‘ jika telah datang meminang kepada wanita, seorang laki-laki yang tidak diragukan lagi keimanannya, pantaskah bagi wanita itu untuk menolak? Padahal, bagi laki-laki itu telah disediakan bidadari-bidadari surga yang cantik jelita. Apakah wanita itu merasa lebih jelita dari bidadari surga sehingga merasa pantas untuk menolaknya?’

Hhhh..... teteh sayang, teteh sekarang telah menjelma menjadi bidadari, bidadari yang turun dari surga, menapak ke bumi.... barakallahu ya.. banyak doa untuk teteh....

Ps. Taken from my diary on august 7, 2005, name above not real actually, but she is – my beloved sister -- indeed real person...