Tuesday, October 04, 2005

....be inspired.....

Jumat sore, selepas maghrib, kereta pakuan tanah abang-depok-bogor,

Saya melihat iklan besar itu di Koran Tempo, punya seorang teman. Ia membentangkan koran itu lebar-lebar, sambil mencoba berdiri dengan satu tangan,

‘Lihat deh….’ Iklan itu besar, setengah halaman penuh.

‘Seratus juta lebih kali biayanya..’

Wooi, bukan itu, dia menunjukkan kalimat yang menarik perhatiannya

…FEUI, School of CEO….

Mmmhh…. ‘jadi, kapan jadi CEO? Atau owner company sendiri?’

Hhaha... Tawa pun berderai. Kebetulan kita anak FE, lalu mengalirlah obrolan tentang besok. Acara HUT FEUI yang ke-55. Yup, iklan besar yang saya lihat tadi adalah iklan Reuni Raya FEUI menyambut HUT nya yang ke-55. Iklan super mahal yang terakhir saya tahu berbiaya seratus lima puluh jutaan tapi karena buat FE, gratissss.....

Iklannya penuh info, mulai dari seminar CEO Summit, napak tilas, gerak jalan, sampai acara main golf bareng – oops, yang terakhir, bukan buat kita kali ya, masih ’rakyat jelata’ gito lho... Kami pun tertawa lagi..... duh, feui...

Sabtu yang super pagi, untuk sabtu sebenarnya ga ada kata ’pagi’, selaluu siang.....

Menurut saya, hanya pada hari sabtu minggu lah, jam badan semua orang berjalan seribu kali lebih lambat. Tapi sabtu kali ini, rasanya kalimat tadi tidak berlaku, FEUI banjir orang bahkan pada jam belum menunjukkan angka 7. Wwah, Subhanallah.... Mobil diparkir berjajar rapi sepanjang jalan hingga luber sampai jalan raya sebelah Sastra. Wuiihh, only FE can do that !!

Baliho besar di stasiun, depan FE, dan macam-macam iklan sponsor yang berjarak semeter-semeter di jalan menuju FE menyambut kedatangan saya, haha.. iyalah, ditengah hiruk pikuk arus orang berseragam yang beryel-yel sambil gerak jalan, saya naik ojek haha.. Wajar dong, ini sabtu sodara-sodara !! Dalam hati, pasti diomelin habis-habisan para KOALA-ers ( Korps Alumni Lab Akun – pen), disuruh datang jam setengah tujuh, jam tujuh baru datang, tapi ternyata mereka pun bahkan ada yang datang menjelang jam 9, pffiuhh, selamatt deh...

Memasuki pelataran parkir FEUI, ada rasa yang tiba-tiba begitu semerbak…FE begitu penuh orang sodara-sodara…..penuuuh sekali…. dan rasa itu bernama haru… Kapan ya saya terakhir lihat begitu banyak orang yang sangat natural, alami.... ada bapak, ibu, remaja , ABG, anak dan bayi-bayi… ada hha…ha…ha.. Spongebob, uuhh, I wish my sister came !!!

Di kantor pernah ada beberapa acara gede-gedean dengan tamu-tamu penting di Four Seassons dan Nikko’s, lengkap dengan atribut sesuai tema besar, tapi suasana yang saya tangkap berbeda. Di sini, lebiih mmmmh… ceriaa, mungkin karena ada matahari, dan hhh… yaah… sinarnya sampai ke hati…

Beberapa kali langkah saya terhenti, hhuuaahh... duh, bapak penjaga perpus dengan istri dan anaknya (parahh, saya visual sekali, sulit mengingat nama, hari ulang tahun dan hal-hal detail lainnya), sapanya ramah, tawanya lebar ..

“Mba, kenalkan ini istri saya, sekarang sedang mengandung delapan bulan… ini anak saya yang besar, ayo dek, salim …” Wadduh, terharu, bapak ini masih ingat saya saja…

Terus bapak satpam, bapak fotocopyan, bapak pengurus ekstension yang saya ingat karena saya nongkrongin ibu sylvi terus pas jaman-jaman ngejar setoran skripsi, terus.. wahh, banyak sekali, dan semuanya terlihat utuh. Mereka bersama istri/suami dan anak-anaknya. Lengkap. Sampai si bayi pun dibawa serta.

Terkadang kita mengenal seseorang dari satu sudut pandang tertentu. Ya, pribadi dan karakternya saja. Tapi jika kita mengenal keluarganya, pihak-pihak yang senantiasa menghapus lelahnya, mendukung dan ‘menjadikannya’ sehebat sekarang, lengkaplah sudah semua sudut pandang tadi.

Lalu, tatapan saya yang beredar terpaku pada spanduk besar itu : Welcome Home Alumni… Hhh…saya alumni ya. Baru setahun lewat, tapi saya jarang sekali datang ke FE, terakhir mungkin Maret ya, sehingga tiba-tiba seluruh kenangan berloncatan, tak terbendung.

Acara ini meriah. Sangat. Dan katanya lebih meriah dari peringatan HUT 50 tahun 2000 lalu. Ada dua panggung utama. Satu disebelah SC. Panggung besar tempat band, tari-tarian dan door prize berlangsung. Satu lagi melingkari stand-stand Angkatan di lapangan parkir depan Dekanat. Yang datang, hhmm.. oma-oma, opa-opa, om-om dan tante-tante. Stand termuda Angkatan 98. Dan tertua, wahh, ada tahun lahir saya : Angkatan 82. Tapi bukan, masih ada gerombolan Angkatan 55 yang super gaya dengan kaos bertulis seperti ini : ”55 will never die, we’re only a bit pikun”.

Hahaha.. betapa…betapa dan betapa... indahhnya….

Banyak orang lalu lalang, para pengurus FE yang kelelahan sehabis gerak jalan dengan seragamnya yang mencolok, para pejabat dan ”orang-orang sukses” yang napak tilas dan pembagian award di auditorium, only selected people invited, para oma-oma yang mengobrol panjang lebar di stand-stand belakang, dan sibuk membanggakan almamaternya pada setiap pengunjung standnya.

”Teman di angkatan kami ada yang jadi produser lho, itu lho film Dealova. Tahu kan ? Nanti juga ada jumpa artis... ”

Saya hanya manggut-manggut, itu film yang mana ya ? Film Indonesia bukan ? walahh..

Tapi saya dan seorang sahabat ( ga usah disebut namanya, ntar ge er setengah mati hehe.. ) justru terdampar dengan sukses di pojok depan air mancur yang menyemburkan air dengan indahnya. Bernostalgia, katanya. Duuh, romantiss banget, ga banget deh, we’re too young, dear... Hahaha..

Tapi begitulah, kembali ke FE seperti mencerabut beberapa helai cahaya dari langit dan menancapkannya di hati.. Selalu seperti ini. Segala cita, harap, perjuangan – apapun lingkup maknanya – menyergap seketika.

Menelusuri dinding demi dinding yang sekarang sudah putih polos tanpa mading warna warni di lobi A, menapaki tanjung lantai 1 gedung A yang diisi lomba anak pun menyeruak hadir, lalu memajukan jari demi jari di Papan Para Nominasi Award kategori Dosen Terbaik, Peneliti terbaik, Alumni Sukses etc etc memupuk cahaya langit itu tumbuh subur di hati.

Ada nama mba Sylvi disana, beberapa kali dinominasi. Mata saya berkabut. Bangga sekali melihat dosen kesayangan dan pembimbing skripsi saya disana. Muda. Berprestasi. Dan mengharukan… Berharap sepertimu, mba. Sangat. Doakan ya.

Helai cahaya langit tadi pun bertumbuh saat saya membolak balik buku HUT 55 FEUI, menatap lekat beberapa wajah yang dipajang dan dilabeli sebagai Alumni Sukses di berbagai bidang yang berkontribusi bagi bangsa tiba-tiba menyekat seluruh rasa. Ada foto Bang Rama Pratama disitu, termuda dan paling membanggakan. My favorite, hehe.. Lalu, mmh, sedikit sekali alumni perempuannya yang dianggap berkontribusi, bisa dihitung jari.

Buku ini kelihatan mahal. Seperti FE. Heyy, ada nama saya. Iyalah, seluruh angkatan 1945 sampai 2000 juga ada. Profil FSI juga ada ada, SPA dan organisasi lainnya pun ada. Meski akhirnya saya tidak jadi membeli buku tebal itu, hanya membalik tekun setiap lembarnya dan membuat adik kelas saya yang kebetulan bertugas jadi penjaga sedikit mengomel, saya menyukai setiap halamannya. Terutama tentang profil para alumni sukses. Ada beberapa ruang kosong disana. Untuk foto-foto selanjutnya, saya pikir.

Mmh, akankah ada foto kita disana ?

Hhhh........

Semuanya.. berpendarlah.. dengan kemilau sinarnya..

Biar helai cahaya langit tadi bertumbuh.. lalu menyeruak hebat.. tidak saja menyinari lingkar-lingkar kecil kita, tapi menyinari berjuta orang lainnya.....

Bismillah.. dengan hati menuju tenang.....

3 Oct 2005, 10:43 PM

Desi Novita Sari